skip to main |
skip to sidebar
Balasan Untuk Jatuh Cinta Diam-Diam
Diam,
katanya emas. Jika memang begitu, harusnya orang yang jatuh cinta
diam-diam praktis menjadi orang terkaya di dunia. Aku tahu! Mengapa
jatuh cinta diam-diam tak kunjung membuat pelakunya kaya? Karena ‘emas’
yang di dapat karena diamnya habis digerogoti rasa penasaran dan
kelelahan menebak-nebak.
Sesungguhnya benak orang yang jatuh cinta diam-diam adalah benak
yang paling cerewet. Dalam pikirannya, orang yang jatuh cinta diam-diam
akan terus berceloteh, bertanya, dan lagi, menebak. Mungkin terlihat
tak ada lelahnya. Tetapi sebenarnya tak ada yang pernah menginginkan
itu, hanya saja tak ada yang kuasa ketika itu menimpa dirinya.
Pertanyaan demi pertanyaan terus saja menghiasi pikiran. Aku, juga
pernah jatuh cinta diam-diam. Kurang atau lebihnya, aku selalu bertanya.
“Apakah dia tahu kalau aku sering memandanginya bahkan ketika dia melakukan aktivitas sekecil apa pun?”
“Apa dia pernah melihatku, menyadari keberadaanku? Atau aku begitu tak nyata?”
“Pernahkah sedikit saja terlintas dalam pikirannya tentang aku?”
“Mengapa dia mengenakan baju dengan warna seperti warna kesukaanku?”
“Mengapa dia menyanyikan lagu favoritku di lorong kelas tadi?”
“Ah, bagaimana bisa dia bercerita ke temannya baru saja menonton film
yang sudah berkali-kali aku tonton karena aku sungguh menyukainya?”
“Apakah dia punya perasaan yang sama denganku?”
Aku sering merenung, khususnya di malam hari. Tak mengerti mengapa
hubungan antara satu manusia dengan manusia lain bisa begitu rumit, atau
dibuat rumit oleh manusia itu sendiri? Entah.
Setahuku,
komunikasi bisa meluruskan semuanya, menghilangkan penasaran,
menghentikan kamu menebak-nebak. Bicara, dan kamu akan berhenti untuk
lelah.
Karena orang yang jatuh cinta diam-diam, cintanya juga
bisa berbalas. Balasan berupa penerimaan diam-diam, penolakan diam-diam,
atau mungkin diabaikan diam-diam.
0 COMMENT:
Posting Komentar